Selasa, 24 Agustus 2010

Indonesia

ndonesia...
Kau tanah airku
Kau abadi dan jaya...


Indonesia...
Kaulah satu-satunya jiwa dan raga ku...
Kaulah yang membuat piala-piala emas dan perunggu jatuh kepangkuan Ibu kita...
Ibu Pertiwi...



Kunanti hari demi hari
Dan juga bulan demi bulan
Tak terlupakan tahun demi tahun...

Yang kuharap kemerdekaan sejati..
Kemerdekaan untuk seluruh bangsamu..
Untuk semua suka yang berbaur...

Ah,tapi itu hanya mimpi...!!!
Sudah terbukti dari pengadillan yang memenangkan orang dengan uang...
Siapa yang membayar uang lebih besar,maka ialah yang menang..
Uang...,uang...,uang...
Itukah yang membutakan mereka???

Indonesia...
Dimanakah kau yang dulu...???
Yang merdeka dengan cinta dan haru..
Ah,aku tak tahu...

Tapi aku yakin...
Kan kuharumkan dirimu..
Walau kau tak seharum bunga-bunga yang bermekaran...

Kupersembahkan puisi ini untukmu...

Karya Chippie Cheppie Chappie

Kucingku

Amiren...
Kau adalah kucingku...
Kau berwarna kuning terang..
Teringat kita berdua bermain bersama-sama
Andai waktu bisa kuhentikan
Akan kuhentikan saat kita bermain bersama sama
Kau mengeong indah nan merdu
Sehingga teman-temanku suka denganmu
Aku anggap engkau sahabat
Tetapi maafkanlah aku..
Aku sangat memamerkanmu
Sehingga kau sering dikeluarkan secara paksa...
Maafkanlah Amiren kucingku..
Aku membuat dirimu pergi ke jalan raya
Aku menangis karena kepergianmu
Aku berpikir di jalan raya pasti banyak kendaraan yang lalu lalang
Kucingku...maafkanlah aku
Walaupun sekarang kau ada di surga..Maafkanlah aku kali ini saja
Maafkan aku kucingku sekali lagi
Mungkin bila aku sudah tua dan wafat...Kita akan bertemu

Karya Cheryl Kanza Atalia

es krim persahabatan untukmu!

Hai...,aku Dewi Fahrani.Biar singkat panggil aja Ahra.Aku punya beberapa sahabat yang baik sama aku,salah satunya Riris.Dia yang paling baik.
Suatu hari aku,tepatnya hari Minggu,aku bangun pagi-pagi karena tanteku,tante Deca pulang dari Swiss.Aku sih gak ngarep oleh-oleh,tapi kakakku,Kak Mela ngarep banget cokelat Swiss asli.Aku jadi sebel gara-gara dia terus ngebayangin coklat Swiss itu.Kebetulan Riris main kerumah.'Amiiinn...'batinku dalam hati.Akhirnya tante Deca pun datang.Riris belum pulang.Riris pun jadi malu-malu gara-gara ditawarin cokelat sa-
ma tante Deca.
Akhirnya Riris pulang dengan tangan kosong.Riris pulang sebelum tante Deca pulang.
Aku merasa bersalah.Aku berkali-kali meng-sms Riris untuk memohon maaf,Riris menja- wab dengan salah-salahan.Aku terus meng-sms Riris padahal sudah jam 12 malam.Aku sangat putus asa.Aku mengutuskan membangunkan Bunda,Kak Mela dan tante Deca.U-
ps Luns,kucingku ikut-ikuttan bangun,hihihi...,maaf ya Luns!Okay back to Me.Aku men-
jelaskan kepada Bunda,Kak Mela dan tante Dcea secara detail.Akhirnya Bunda dan tan-
te Deca mengutuskan untuk membuat es krim,aku agak ngiler tapi buat sahabatku aku
tetap pada konsekuensiku.Saat pembuatan es krim,Kak Mela gak ikut-ikuttan.Dia ngo-
rok lagi disofa lonjong didapurku.Pada saat es krim selesai,Kak Mela pun mengumpulkan
bahan hiasan....
"Kak...,kok gak dihias sih?!"tanyaku dengan nada seru.
"Kalau dihias sekarang besok kalau mencair,kan ngehiasnya susah."jawab Kak Mela enteng.Aku sebal jadinya.
"Hush..,Mel..,jangan malas dong.Terus kamu ngomong es krim-nya meleleh itu gak baik lho...!!"kata bunda.Aku pun tersenyum lebar.
"Karena ucapan adalah do'a..."sambung tante Deca.Senyumku semakin ngembang.
"Iya..,tante..,bunda..,nanti nunggu pagian.Lagi pula hari ini aku lagi diliburin gara-gara SMP-ku kemarin dirusak anak SMP Jagat Raya 05.Tembok kelas ku ambruk dinding 2 dinding,bangku meja kelas a dan c dirusak.Pokoknya parah lah...!"jelas Kak
Mela panjang lebar.
Pagi...
"Hoahm...,nyem..,nyem.Hah jam 07.10 ...,gawat...!!!"seruku.
Setelah aku bersiap-siap aku menghampiri Kak Mela.Menanyai Kak Mela,lalu go to
school jalan kaki.
Saat istirahat dikelas...
"Heh..,belalang kupu-kupu...,kamu pasti sangu nasi uduk lauknya gorengan rambut kuntilanak,pauknya pasti...,kecoa bakar...,hahahaha...,dasar kere'!"ujar Roro,teman sekelas,orang semenjengkelkan sejagat raya,orang yang...,ups aku lupa aku harus stay cool,tetap tenang dan cerdik.Okay back to Roro.Dia dan komplotannya tertawa
terbahak-bahak.
"Oya...,combro bacem...,kamu pasti juga sangu kan..,pasti sangumu sayur tikus se- karat,lauknya tahu tempe bekas dimakan sama genderuwo dan tuyul,dan pastinya la- ukmu ayam bakar saus tulang drakula,vampire dan werewolf atau manusia serigala..."
ujarku.Dia dan komplotannya pergi meninggalkan kelas.
Aku menceritakan panjang lebar kepada Riris yang memanglah teman sebangkuku.
"Oh...,begitu...,trims ya...!!!"ujar Riris.Dia tersenyum sangat manis.
"Nieh..,es krimnya.Waow...,sweet banget!!!"ujarku melihat eskrim yang discoop bun-
dar oleh Kak Mela,berwarna cokelat yang tidak,merata antara warna cokelat dan vanilla
tapi tetap rasa cokat,dihias oleh jelly hijau dan vla vanilla,lalu atasnya ditancapkan da-
un mint dan cherry.
"Iya...,great...,pasti kakakmu yang menghias..."kata Riris meringis.
"Tahu ajah!!"candaku"Hihihi..."tawaku.
Semenjak saat itu persahabatanku dengan Riris sangat erat.Semoga persahabatan kita dapat sampai kita menutup mata.Amiiinnn....

Karya Chippie Cheppie Chappie

Hadiah untuk Bunda

PADA SUATU HARI ADA ANAK BERNAMA ZAHRA, NAMA LENGKAPNYA ADALAH AZ-ZAHRA SITI CLAUDINI. DIA SEKARANG DUDUK DI KELAS 3 SDIT AL-HIKMAH DI SURABAYA.
PADA TANGGAL 22 DESEMBER 2008, HARI SENIN YAITU HARI IBU, ZAHRA INGIN MEMBERIKAN HADIAH UNTUK BUNDA.

ZAHRA ADALAH ANAK YANG KE 2 DARI 3 BERSAUDARA. DIA MEMPUNYAI KAKAK YANG BERNAMA CASHELA DAN ADIK BERNAMA VELINDA. ZAHRA DAN SAUDARANYA INGIN MEMBERIKAN HADIAH UNTUK BUNDA TETAPI SAYANG MEREKA TIDAK PUNYA UANG.

MEREKA PERGI KE LUAR RUMAH UNTUK MENCARI UANG. ZAHRA PERGI KE PASAR IRIAN TIMUR III DI JALAN SOEKARNO DEKAT RUMAH CINDY. CINDY ADALAH TEMAN ZAHRA WAKTU MASIH TK, SEDANGKAN KAKAKNYA SI CASHELA KE PASAR IRIAN TENGAH IV DI DEKAT RUMAH KEPONAKAN MEREKA, YAITU DENIA DAN DANIA. SEDANGKAN ADIKNYA MENJUAL SAYUR MAYUR YANG VELINDA BELI DI PASAR DEKAT PERUMAHAN MEREKA.

KARENA VELINDA MASIH 7 TAHUN, VELINDA JANGAN BELI JAUH-JAUH DARI PERUMAHAN MEREKA. JADI VELINDA BERJUAL DENGAN CARA MEMUTAR DI PERUMAHAN MEREKA.
ZAHRA INGAT KALAU DIA BISA MEMBUAT NASI KRAWU KHAS GRESIK TEMPAT BUNDA WAKTU ITU TINGGAL. NAH MENDINGAN ZAHRA JUALAN NASI KRAWU AJA KAN BAHANNYA MASIH ADA MUMPUNG BUNDA DAN AYAH SEDANG ADA PERLU DI LUAR KOTA. MENDINGAN ZAHRA MASAK ITU AJA DEH KATA ZAHRA.

APA YA YANG DILAKUKAN CASHELA ? TERNYATA CASHELA INGAT KALAU DIA PERNAH DIAJARKAN MEMBUAT KUE DAN ROTI OLEH BUNDA MENDINGAN AKU MENJUAL KUE DAN ROTI AJA DEH KATA CASHELA.

SAYUR MAYUR SEHAT AYO BELI MURAH SEIKAT CUMAN 8000 RUPIAH AJA KATA VELINDA.

AYO BELI NASI KRAWU KHAS GRESIK ASLI LOH MURAH CUMAN 5000 PER 1 NASI KRAWU KATA ZAHRA.

AYO ROTINYA DEK, MBAK… KUENYA JUGA MURAH CUMAN 6500 RUPIAH AJA LUMAYAN MASIH ANGET KATA CASHELA.

MEREKA MENJUALNYA DENGAN PANTANG MENYERAH. SETELAH MEREKA PULANG KERUMAH MEREKA MENGHITUNG HASIL DUITNYA. TERNYATA CASHELA HANYA MENDAPAT UANG 27000 RUPIAH, SEDANGKAN ZAHRA HANYA MENDAPAT UANG SEBESAR 40.000 RUPIAH, SI VELINDA HANYA MENDAPAT 35.000 RUPIAH SAJA.

SEKARANG UANG KITA HANYA MENDAPAT 102.000 SEDANGKAN SEPATU YANG BUNDA INGIN 3 TAHUN YANG LALU SEHARGA 386.000 RUPIAH KATA CASHELA, BERARTI KITA BESOK BERJUALAN LAGI DONG… CAPE DEH KATA VELINDA.
YAH UDAH DEH BESOK KITA HARUS BERJUALAN DENGAN LEBIH SEMANGAT LAGI DONG SEBELUM BUNDA DAN AYAH DATANG. EMANGNYA BERAPA HARI SIH KATA ZAHRA. KIRA-KIRA MASIH 5 HARI LAGI JAWAB KAK VELINDA.

BESOKNYA MEREKA BERJUALAN LAGI DI TEMPAT KEMARIN YANG MEREKA TEMPATKAN. TERNYATA NASI KRAWUNYA SIH ZAHRA DAN SAYUR MAYURNYA HABIS TERJUAL HINGGA JAM 11 PAGI. TETAPI KAKAKNYA ZAHRA MASIH BANYAK YANG BELUM TERJUAL.

MENDINGAN AKU BERJUALANNYA SORE AJA DEH… TERNYATA TERJUAL LAKU HABIS SEKARANG. PAS DONG UNTUK BELI SEPATU ITU KATA KAK CASHELA.

AKHIRNYA MEREKA JADI MEMBELIKAN BUNDA SEPATU…
BUNDA KEJUTAN NIH HADIAH UNTUK BUNDA DI HARI IBU DARI KAMI KATA MEREKA BERTIGA. TERIMA KASIH SEMUANYA JAWAB BUNDA.

AKHIRNYA MEREKA BERCANDA TAWA LAGI DEH……………

Karya ZaKia ArtAnti RaTna Dewi

Pengorbanan Seorang Sahabat

Saat aku pulang sekolah,hatiku seperti aneh.Aku merasa seperti ada sebuah masalah menghadang di pikiranku.Saat aku melewati rumah Pak Rt.Tiba-tiba,terdengar burung Maslah.Namanya dibuat seperti itu karena sering membuat masalah.Aku langsung mempercepat langkahku.
Benar saja,saat aku berada di ambang pintu terdengar sebuah kesedihan.Dan itu seperti suara Ayahku.Saat aku sampai didalam.Aku langsung menghampiri Ayahku yang nampak memegang surat.Aku meminta kepada Ayah agar diberikan surat itu.Dengan segera,aku melihat kata-kata yang tak asing.Kata-katanya:
“Dengan hormat.Pak Gusti,bapak memang sudah membuat sebuah mobil.Tetapi,hasil yang didapat tidak bagus.Mobil yang bapak buat karburatornya rusak.Soal biaya,kantor akan membayar biaya sekolah Ata.Tetapi,hanya selama setengah semester.Dan Pak Gusti,anda akan dipecat dengan hormat.Tetapi,tenang saja.Karena makanan akan ditanggung oleh kantor” Salam: Pak Johan.
“Apa! Ayah dipecat!Bagaimana Ata bisa makan? Sayang,Bunda sudah meninggal dunia.Ayah aku tidak ingin seperti ini!” kagetku saat membaca surat itu.Serasa,hatiku memompa darah sangat cepat.
“Ata,memang kamu hanya akan sekolah sampai setengah semester.Tetapi,tenang saja karena makanan akan ditanggung oleh kantor.Tetapi,terpaksa kita harus tinggal dirumah reot yang berada di pinggir sungai itu.Ayah tidak mau membayar anggaran karena kantor hanya membayar sedikit,”Jelas Ayah.
Mendengar penjelasan Ayahku itu,aku memang sedikit tenang.Tetapi,aku sudah membuat janji kepada temanku,Riris.Pada saat aku kelas empat nanti,aku akan mengikuti lomba membuat film.Sekarang,aku baru kelas tiga hampir semester dua.Kalau begitu,pasti pembayaran dari kantor Ayahku hanya sampai aku selesai kelas tiga.Aku sangat sedih sekali,aku pun merenung dikamarku sambil berkemas-kemas karena besok akan pindah rumah.

Setelah aku berkemas-kemas.Aku mengunjungi sahabatku,Riris.Memang,Riris adalah anak seorang penjual roti yang tidak terlalu laku.Tetapi,bagi aku dia lebih beruntung karena masih bisa berbahagia.
“Apa! Kamu akan berhenti sekolah saat kelas empat? Ata,bagaimana dengan janji kita? Apa! Kamu akan tinggal dirumah yang tidak berpenghuni di dekat sungai!” kaget Riris saat aku memberitahukan ceritaku kepada Riris.
“Maafkan aku Riris.Saat Ayahku membuat mobil minggu lalu atau saat kita berkunjung ke pabrik bos Ayahku.Ayahku mulai menyempurnakan mobil hasil buatannya.Saat dicoba,ternyata karburatornya rusak entah darimana.Mangkanya Ayahku dipecat dari Pak Johan,bosnya,” jelasku.
Wajah Riris menatapku dengan penuh penyesalan.Sepertinya,Riris sudah pernah melakukan sesuatu yang berhubungan dengan apa yang aku bicarakan.Aku pun meledek Riris.
“Eh ada Bundamu tuh!” ledekku.Riris menoleh kegirangan.Aku meledek lagi, “Yah Ris.. pengennya ketemu Bundamu terus.Mangkanya,kamu jangan bengong dengan -penuh penyesalan,” Riris hanya seperti gugup dan berkata, “Eh Ata! Aku pulang duluya!” aku bingung sekali.Kenapa Riris mengalih topik pembicaraan?

Keesokan harinya,aku mengemaskan beberapa barang.Aku sangat sedih sekali meninggalkan rumahku.Aku sangat rindu kepada Mia dan Catty,ia adalah kucing-kucing aku.Tetapi,bila aku membawa kucing-kucingku,pasti,Mia dan Catty tidak akan betah tinggal dirumah yang atapnya bocor dan tampa listrik.Hanya memakai lilin.
Setelah aku sampai dirumah bekas itu.Aku langsung berkeliling.Kulihat atap bocor,tanpa listrik,sering terjadi banjir dan lain-lain.Memang sebenarnya aku enggan untuk menempati rumah seperti itu.Tetapi,karena musibah ini.Terpaksa,aku harus tinggal ditempat kumuh seperti ini.
Setelah puas berkeliling,aku pun menyampar sahabatku,Riris.Sungguh diluar dugaan.Riris malah yang mengajakku kesebuah tempat hanya untuk mencari bunga.
“Kita akan mencari bunga ‘Kebahagiaan Mati’ Ata,” jelas Riris saat aku tanyai.Sepertinya,aku sudah pernah diceritakan bunga itu.Tetapi,sepertinya aku lupa.Aku pun menolak untuk ikut.Tetapi,Riris sudah memegang tanganku.Dengan terpaksa,aku ikut dengannya.
Aku sangat bingung sekali.Buat apa aku diajak? Saat ku tanyakan Riris hanya tersenyum.Ternyata,Tuhan menyempitkan petualanganku kepada Riris.Pada saat kami berangkat,hujan deras teralir.Riris mengusulkan agar mencarinya besok.Karena tidak ingin membuat hati Riris sedih,aku mengangguk tanda iya.Kami pun pulang ke rumah.

Keesokan harinya,Riris memanggilku lagi.Berarti,petualangan mencari bunga itu belum selesai.Riris mengajak ku ke sebuah hutan.Riris membawa pisau untuk menangkas semak berlukar.Aku tidak tahu akan dibawa kemana,tetapi,Riris berhenti disebuah gua.
“Ini namanya gua Suci.Di dalam inilah terdapat banyak bunga itu,” jelas Riris.Karena kecapekan,aku,tertidur di gua itu.Sebelum tidur,aku melihat Riris mengucapkan permohonan sambil memegang bunga itu.
Baru saja aku ingin tidur.Tetapi,tiba-tiba aku mengingat sesuatu.Yang kuingat adalah bunga Kebahagiaan Mati adalah bunga yang bisa mengkabulkan permintaan orang.Tetapi,bayarannya adalah nyawa! Dengan segera,aku membuka mataku.
“Riris! Bangun Ris.Banguun!!!” pintaku saat melihat Riris.Tubuhnya terkulai lemas seperti tak bernyawa.Tiba-tiba,akau melihat secarik kertas di dekat pisau Riris.Tulisannya:
“Sahabatku Ata,saat minggu lalu kita ke pabrik bos Ayahmu.Saat Ayahmu dan kamu sedang beristirahat.Aku melihat ada tikus.Karena aku takut tikus.Aku memukulnya dengan peralatan Ayahmu.Kebetulan,tikus itu masuk kedalam karburator mobil Ayahmu.Jadi,aku minta maaf.Aku sudi membayar nyawaku agar Ayahmu mendapat pekerjaannya lagi.Maafkan aku,Ata..” Salam:Riris
Mendengar surat itu,aku sedikit marah.Tetapi,aku sangat terpukul mendengar Riris mengorbankan nyawanya hanya untuk Ayahku berkerja.Akirnya,aku bergegas pulang.
Saat aku sampai dirumah,aku pun melihat Ayah bergembira.Saatku tanyai ternyata,Ayahku mendapatkan pekerjaan lamanya kembali.Aku gembira karena aku bisa kembali ke rumah lamaku,Catty dan Mia juga akan kembali karena akan betah tinggal dirumah lamaku.
Akirnya,Karena Ayahku belum tahu tentang cerita itu,aku pun beritahu soal Riris.Ayahku begitu terpukul juga saat ku beritahukan. Aku dan Ayahku pun berkata, “Riris,walaupun kamu telah seperti itu.Jangan dengan nyawamu Riris.Riris,kau adalah pahlawan Ata dan Ayah Ata di hati,”

Karya Cheryl Kanza Atalia

Sahabat

Beginikah rasanya jika tak memiliki sahabat?
Sepi, Gelap, dan Sunyi…
Hanya tiga kata itulah,
yang bisa menggambarkan suasana hatiku saat ini…
Orang bisa hidup tanpa kekasih,
Tapi jarang ada orang yang bisa hidup tanpa seorang sahabat…
Setiap malam, aku selalu menatap sang bintang yang berkelip dilangit…
Bintang itu tak sendiri, bulan selalu menemaninya setiap waktu…
Tiada bulan, tiada bintang…
Aku berharap memiliki seorang sahabat seperti itu…
Yang mengerti diriku…
Dan juga setia menjadi sahabatku…
Sampai akhir hayatku…

Karya Helda Dwiana Sari

Penyapu jalanan

Banyak orang yang tidak menyadari
Betapa pentingnya dirimu
Kau mengorbankan waktumu pagi hingga sore
Ragamu bagaikan tak kenal lelah
Hanya untuk mencari sesuap nasi berharga
Untukmu dan keluargamu...
Kau adalah penyelamat bumi kita
Meski banyak orang memandangimu sebelah mata
Tetapi tekadmu sangatlah kuat
Kau hiraukan cacian dari orang lain
Untuk menyelamatkan dunia ini
Kau adalah pahlawan kita